Senin, 01 Oktober 2012

E -  LEARNING dalam Pembelajaran Fisika


            Elektronik learning atau biasa dikenal dengan E-learning merupakan strategi dan metode baru dalam pelaksanaan proses pembelajaran melalui  pengemasan materi pembelajaran  secara perfect dengan media, model, teknik dan taktik yang tergambar jelas dalam multimedia Interaktif  sebagai konsekuensi logis terhadap  perkembangan zaman yang memaksa kita untuk dapat  memanfaatkan media elektronik dengan dukungan jaringan internet.
Menurut Darin E. Hartley (2001) “E - Learning merupakan suatu jenis
belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar kepada siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.”. Sedangkan menurut Jaya Kumar C. Koran (2002) mendefinisikan E – learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
            Beberapa kelebihan media E – Learning sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran Fisika adalah :
  • Efektif dan Efisien
  • Tidak terhalang oleh waktu dan tempat
  • Mengubah pembelajaran yang bersifat konvensional ke dalam teknologi informasi yang lebih menarik dan menghibur.
  • Peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran secara berulang dengan hanya membuka web(alamat pada situs internet)
  • Dapat menjadi model Simulasi yang menghadirkan pengalaman konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
  • Dapat menjadi model tutorial
  • Dapat diikuti oleh peserta didik dalam jumlah yang besar
                Beberapa kekurangan media E – Learning sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran Fisika yaitu ;
  • Keterbatasan jaringan internet
  • Materi hanya berupa resume
  • Kurang melatih kemampuan psokomotor karena peserta didik tidak melakukan praktikum secara langsung.
  • Kurangnya interaksi, baik antara pendidik dan peserta didik, maupun interaksi sesama peserta didik, sehingga komunikasi dan kerjasama kurang kurang terbangun,
  • Sulit menilai peningkatan kemampuan peserta didik baik dari segi perkembangan pola pikir maupun perubahan perilaku yang bersifat fungsional atau hal- hal yang bersifat positif dan bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar